Minggu, 07 November 2010

Bencana GUNUNG MERAPI

BENCANA MERAPI: SETELAH LETUSAN

  1. Data pengungsi
  2. Bantuan barang
  3. Sumbangan dana
  4. Neraca keuangan tim
  5. Organisasi & wilayah kerja
  6. Gambar-gambar

GAMBAR-GAMBAR

KAMPUNG HANCUR
kinahrejo_after_eruptionPanorama Kinahrejo, kampung kediaman Mbah Marijan (83 tahun) dan salah satu kampung yang paling parah oleh bencana letusan Merapi pada 26 Oktober 2010. Fotografer Jawa Pos --yang berpangkalan di Kampus Perdikan INSIST selama meliput kawasan bencana tersebut-- mengambil gambar ini pada 27 Oktober siang. Debu tebal menutup hampir semua permukaan desa, sehingga nampak serba putih keabu-abuan mirip musim salju berkabut tebal di daratan Eropa atau Amerika Utara.

kaliurang_gateJALAN BERDEBU
Satu satuan polisi, tentara dan relawan lokal mulai menutup gerbang masuk kawasan wisata Kaliurang yang terletak hanya sekitar 3 kilometer dari Kampus Perdikan INSIST. Joeni Hartanto, salah seorang relawan TRK-INSIST mengambil gambar ini sekitar jam 20:00 WIB, hanya beberapa jam setelah letusan terjadi dan debu tebal sudah menutup permukaan Jalan Raya Kaliurang.

 BARAK PENGUNGSI
Dua suasana di barak penampungan pengungsi, masing-masing di Hargobinangun (KIRI), barak terdekat dengan Kampus Perdikan INSIST, hanya sekitar 1 kilometer; dan di Umbulharjo (KANAN), barak terdekat dengan lokasi paling parah di Kinahrejo dan Kaliadem. Gambar di Barak Hargobinangun diambil menjelang tengah malam 26 Oktober 2006 oleh Joeni Hertanto dari TRK-INSIST, sementara gambar di Barak Umbulharjo, sekitar 7 kilometer arah utara-timur Kampus Perdikan INSIST, diambil pada siang hari 27 Oktober 2010 oleh fotografer Jawa Pos.
KORBAN TERLUPAKAN
Hantaman awan dan debu panas dari Merapi tidak hanya merusak bangunan dan melukai atau membunuh penduduk setempat, tetapi juga hewan-hewan ternak mereka. Beberapa ekor sapi penuh debu dan luka-luka ini dipotret di Desa Umbulharjo, 29 October 2010 pagi. Sampai sekarang, hampir tak ada sama sekali tindakan tanggap-darurat yang berarti untuk menolong dan menyelamatkan ternak-ternak korban tersebut yang biasanya memang terabaikan dalam banyak peristiwa bencana dimana pun. Buktinya, belum ada data lengkap tentang korban ternak tersebut dan kerugian yang diakibatkannya. Padahal, di pedesaan Jawa seperti di kawasan Merapi, ternak adalah salah satu harta terpenting para warga desa, sebagai tabungan utama mereka di masa-masa sulit. TRK-INSIST sedang memulai suatu pendataan korban-korban ternak ini, bahkan sudah mulai menggagas kemungkinan suatu skema khusus pada tahap pasca tangap-darurat nanti.
wounded_cattle
 SEMANGAT RELAWAN
volunteers_workingJam 09:00, Sabtu 30 Oktober 2010, Tim Relawan Kemanusiaan (TRK) segera melakukan rapat di POSKO mereka di INSISTPress, untuk menanggapi letusan besar terbaru Merapi yang terjadi pada tengah malam sebelumnya. Debu tebal di hampir seluruh kota Yogyakarta tidak menghalangi mereka untuk tetap berkegiatan seperti pada hari-hari sebelumnya (KIRI). Sementara Tim Pendukung (staf YPRI & Sekretariat INSIST) yang menangani administrasi & manajemen TRK bahkan bekerja sampai malam di akhir pekan yang sibuk dan melelahkan ini (KANAN)
POSKO TRK-INSIST BARU
Mulai tanggal 27 Oktober 2010 POSKO TRK-INSIST menempati  Kantor INSIST PRESS di jalan Kaliurang Km 9, terkait dengan keterbatasan tempat untuk penampungan barang mulai hari senin tanggal 1 November  2010 mendirikan POSKO baru di Jalan Kaliurang Km 9, Sinduharjo, Sleman, Yogyakartamenempati rumah Ibu Zumrotin K. Susilo. (Depan Toko Raja Beton).
Selain menjadi gudang dan sekretariat POSKO TRK-INSIST, dimalam hari juga digunakan relawan sebagai tempat ber-istirahat. Selama tanggap bencana kali ini, sekitar 25-40 relawan dari INSIST Press, Sekretariat INSIST, LPTP, Kampung Halaman, Sekretariat  YPRI, LSKAR dan UPS Jogjakarta,  dimobilisasi termasuk mahasiswa dari UGM dan UII. Semua relawan dikerahkan untuk droping bantuan sesuai kebutuhan, dan dilanjutkan denga assement kebutuhan didasarkan kebutuhan para pengungsi di barak-barak terutama di lokasi yang relative sulit kondisinya di Selo, Cepogo Boyolali; Kemalang, Klaten  dan  barak-barak pengungsi di Sleman. Senyampang para relawan ke lapangan, tim sekretariat siap sedia menerima bantuan dan membelanjakan kebutuhan pengungsi dan menyiapkan droping untuk esok harinya.
Selamat bertugas dan berjuang kawan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar